Pengikut

Rabu, 25 Mei 2011

VIRUS EBOLA

Ebola


Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Tingkat kematian berkisar antara 80% sampai 100%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo. Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit. Masa inkubasinya dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari. Saat ini telah dikembangkan vaksin untuk Ebola yang 100% efektif dalam monyet, namun vaksin untuk manusia belum ditemukan. Sejauh ini, Ebola adalah penyakit yang paling mematikan diseluruh dunia. Kesempatan untuk hidup jika terinfeksi penyakit ini masih 0% alias tidak mungkin, dan sampai sekarang masih dicari vaksinnya. Penderita biasanya bisa langsung meninggal dalam siklus 6 hari sampai 20 hari, alias sangat cepat. Sekarang bisa dikatakan bahwa Ebola adalah penyakit yang paling dihindari untuk terjangkit diseluruh dunia.
Klasifikasi virus
Kelas: Kelas V ((-)ssRNA)
Ordo: Mononegavirales
Famili: Filoviridae
Genus: Ebolavirus
Tipe spesies
Zaïre virus

Species
Ivory Coast ebolavirus
Reston ebolavirus
Sudan ebolavirus



Tanda dan gejala

Meskipun masa inkubasi biasanya lima sampai 18 hari, berkisar antara dua sampai 21 hari Penyakit ini ditandai dengan timbulnya demam, nyeri otot, sakit kepala, dan radang kerongkongan. Enam hari setelah muntah dan diare berdarah, orang yang terkena akan muncul ruam makulopapular dengan perdarahan di lokasi jarum dan lubang tubuh. Ebolavirus Reston adalah non-patogen untuk manusia dan individu sering tidak menunjukkan gejala, meskipun berakibat fatal pada monyet. Hanya ada satu kasus yang diketahui ebolavirus Pantai Gading, dan salah satu wabah ebolavirus Bundibugyo. Ebolavirus ebolavirus Zaire dan Sudan (SEBOV) adalah yang paling umum dan yang gejalanya meliputi: nyeri perut (60-80%), demam (90-100%), sakit kepala (40-90%), muntah berdarah (10-40%) , makulopapular ruam (5-20%), malaise (75-85%), sendi dan nyeri otot (40-80%), radang tekak (20-40%), [16] koagulopati (71-78%) , dada nyeri (SEBOV hanya 83%), keterlibatan SSP (jarang), tenggorokan kering dan sakit (63%), diatesis dengue (71-78%), cegukan (15%), diare non-berdarah (81%), muntah (59%). menggigil dan kelelahan sementara gejala kemudian dapat mencakup perdarahan dari mata, telinga dan mulut, depresi, kepekaan terhadap rasa sakit atau kejang. Arteriol sklerotik Purpura, petechiae,, dan tekanan darah rendah adalah karakteristik sebagai penyakit berlangsung.

Pencegahan

Pada tahap awal, Ebola mungkin tidak sangat menular. Sebagai penyakit berlangsung, cairan tubuh dari diare, muntah, dan pendarahan merupakan hal yang berbahaya. Karena kurangnya peralatan yang tepat dan praktek-praktek higienis, epidemi berskala besar terjadi terutama di miskin, daerah terpencil tanpa rumah sakit modern atau staf medis terdidik. Dalam lingkungan demikian, semua yang bisa dilakukan adalah untuk segera menghentikan semua mengunaka jarum atau menggunakan tanpa prosedur sterilisasi yang memadai, mengisolasi pasien, dan mengamati prosedur penghalang keperawatan ketat dengan menggunakan masker wajah medis diperingkat sekali pakai, sarung tangan, kacamata, dan jubah di sepanjang waktu, hal ini diberlakukan secara ketat untuk semua tenaga medis dan pengunjung . Tujuan dari semua teknik ini adalah untuk menghindari kontak setiap orang dengan darah atau cairan pasien apapun, termasuk. mereka yang sudah meninggal.

Vaksin telah berhasil melindungi primata non-manusia, namun enam bulan yang diperlukan untuk menyelesaikan imunisasi membuatnya tidak praktis dalam epidemi. Untuk mengatasi ini, pada tahun 2003 vaksin menggunakan vektor (ADV) adenoviral membawa protein spike Ebola diuji pada kera pemakan kepiting. Monyet-monyet ditantang dengan virus dua puluh delapan hari kemudian, dan tetap tahan. Pada tahun 2005 vaksin berdasarkan rekombinan virus stomatitis vesikuler dilemahkan (VSV) tercatat vektor baik glikoprotein Ebola atau Marburg glikoprotein berhasil melindungi primata non-manusia, pembukaan uji klinis pada manusia. Pada bulan Oktober studi selesai sidang manusia pertama memberikan tiga vaksinasi selama tiga bulan menunjukkan kemampuan aman merangsang reaksi kekebalan. Individu yang diikuti selama satu tahun, dan pada tahun 2006 studi pengujian vaksin, menembak lebih cepat-akting tunggal dimulai. Penelitian ini selesai pada tahun 2008.

Penyakit Paling Berbahaya dan Mematikan

1. Ebola (Virus Kongo),

adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Penyakit Ebola sangat mematikan. Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar Anus, dan demam. Tingkat kematian sampai 90% . Asal katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo. Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit.
Virus Ini mulai menular dari salah satu spesies kera di kongo kemudian mulai menyebar ke manusia, jangka waktu manusia mulai terjangkit virus ini sampai menemui ajalnya sekitar 1 minggu karena saking ganasnya virus ini dibandingkan dengan virus HIV 6-12 tahun
Virus ini masih berada di dataran Afrika, suatu ketika Negeri Eropa melakukan pengimporan kera dari kongo, ketika mengetahui virus ini akhirnya seluruh kera ini dimusnahkan agar tidak menyebar kemana-mana, dan sampai saat ini belum ditemukan Vaksin yang dapat menyembuhkan penyakit ini.
2. SARS,

Penyakit Pneumonia yang muncul di Tiongkok, Setelah Tiongkok membungkam berita wabah SARS baik internal maupun internasional, SARS menyebar sangat cepat, mencapai negeri tetangga Hong Kong dan Vietnam pada akhir Februari 2003, kemudian ke negara lain via wisatawan internasional.
Kasus terakhir dari epidemi ini terjadi pada Juni 2003. Dalam wabah itu, 8.069 kasus muncul yang menewaskan 775 orang. Ada Spekulasi Bahwa Penyakit SARS ini adalah Buatan Manusia, SARS memiliki gejala flu dan bisa mencakup: demam, batuk, radang tenggorokan dan gejala non-spesifik lainnya. Satu-satunya gejala yang sering dialami seluruh pasien adalah demam di atas 38 °C. Sesak napas bisa terjadi kemudian.
Penyakit ini belum ada vaksinnya sehingga pengobatan hanya memerlukan alat bantu pernapasan aja, Virus ini konon dianggap sebagai Virus Akhir jaman.
3. Enterovirus (radang otak)
, merupakan penyakit tangan, kaki, dan mulut, apabila diabaikan maka bisa menjadi Radang Otak.
gejala serangan enterovirus sangat mirip gejala flu biasa sehingga sulit dideteksi seperti demam yang kadang disertai pusing dan lemas serta nyeri. Selanjutnya akan muncul benjolan kecil merah berair pada telapak tangan dan kaki berikut sariawan di mulut. Pada kondisi parah, Entero Virus bisa menyerang jaringan syaraf dan otak hingga mengakibatkan kematian.
Virus ini mudah menular melalui kontak langsung dengan penderita. Anak-anak menjadi korban utama penyebaran enterovirus di Cina. Sejak korban pertama ditemukan namun pelaporannya ditunda hingga beberapa pekan lalu-sudah 24 ribu orang terjangkit enterovirus. Lebih dari 30 di antaranya meninggal sebagian besar anak-anak.

4. Hepatitis B,

adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh “Virus Hepatitis B” (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut sebagian kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati.
Virus Hepatitis B merupakan bentuk Hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya. Penderita Hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua golongan umur.
5. Virus H5N1 (flu burung)

adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis.
6. HIV

adalah Virus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia. Istilah HIV telah digunakan sejak 1986 sebagai nama untuk retrovirus yang diusulkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc Montagnier dari Perancis, yang awalnya menamakannya LAV. HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus, transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.
Diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan HIV, 25 juta di antaranya adalah penduduk sub-Sahara Afrika. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia pada tahun 2004 adalah 6,4 juta orang, di Indonesia sudah mencapai 130.000 orang, masa hidup orang yang terkena HIV sekitar 6-12 tahun.



sumber : www.kaskus.us

Tidak ada komentar:

Posting Komentar